Pertama di Jateng, Madrasah Digital Diujicobakan di MTsN 1 Wonosobo

Pertama di Jateng, Madrasah Digital Diujicobakan di MTsN 1 Wonosobo

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Sebanyak 900 siswa MTsN 1 Wonosobo menjadi saksi sekaligus mencoba sendiri metode pembelajaran revolusioner bertajuk Madrasah Digital yang mulai diluncurkan sejak Selasa (14/1). MTsN 1 Wonosobo sekaligus menjadi madrasah pertama di Jawa Tengah (Jateng) yang mulai menerapkan pembelajaran berbasis android. Kesempatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kemenag Wonosobo Muhammad Thobiq disaksikan para pengurus Komite sekolah, Pengawas, hingga perwakilan masyarakat. Dijelaskan M Thobiq bahwa era belajar di masa sekarang harus mengikuti bagaimana perkembangan zaman dan pola belajar para siswa maupun santri. “Prinsip dari konsep madrasah digital adalah hp smartphone adalah sahabatku. Dari Expo Kemenag itu mengawali untuk launching Madrasah Digital yang nanti akan terus dikembangkan. Diawali dengan membuka pemikiran bersama bahwa kita bisa. Mereka cepat sekali beradaptasi karena anak-anak ini lahir di era digital. Begitu mereka lahir sudah memegang android dan kini di keseharian mereka selalu memakai itu, maka bagaimana mengajak mereka belajar sehari-hari dengan itu,” katanya ketika memantau uji coba di kelas 7 A. Baca Juga Lokasi Keraton Agung Sejagat di Purworejo jadi Tontonan Warga Dari seluruh siswa hanya 3 anak yang belum memiliki gawai android sehingga dibantu dengan komputer sekolah. Diharapkan Thobiq, Madrasah Digital menjadi jembatan pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran yang lebih efektif dan disenangi siswa. Karena berbasis Intranet, maka Madrasah Digital yang diujicobakan tidak membutuhkan paket data maupun sambungan internet yang berkapasitas besar. Hal itu dinilai banyak memangkas biaya, selain juga efisien di alat yang lebih terjangkau ketimbang unit computer atau bahkan membuat laboratorium computer baru. “Selain Siswa yang diuntungkan, guru juga diuntungkan karena banyak waktu yang efektif. Tidak lagi mengoreksi pekerjaan siswa karena sudah ada di hasil akhir dan diketahui siswa langsung. Konsep Madrasah digital nantinya juga menyentuh smart office untuk management madrasah, smart card untuk anak sehingga mereka bisa masuk ke beberapa tempat seperti kantin sudah pakai RFID,” ungkapnya. Menurut Kepala MTs N 1 Wonosobo, Ratna Ayu Kartika Wulan MMPd, dengan penerapan Madrasah digital, dinilai akan banyak menghemat anggaran terutama untuk mencetak soal hingga menghemat waktu. Guru bisa fokus dalam menyusun soal dan materi sehingga siswa juga bisa mengakses lebih cepat lewat gawai mereka yang selalu mereka bawa kemana pun mereka pergi. Usai diluncurkan di MTsN 1, selanjutnya akan diluncurkan juga di MTsN 2 Wonosobo di pekan ini. “Untuk pembelajarannya selain berbasis intranet juga bisa lewat Internet ketika mereka di rumah. Bahkan ada perpustakaan atau materi digital yang bisa diakses. Bagi yang ingin mengerjakan soal di rumah atau pekerjaan rumah pun bisa dilakukan tiap siswa lewat internet. Namun ketika di sekolah, mereka tetap menggunakan Intranet. Menurut Koordinator Tim Pelatihan Madrasah Digital, M Setiaraja, prinsip smartphone jadi sahabat belajar bukanlah hal baru, namun belum diterapkan di sekolah-sekolah. Para pengajar MTs N Wonosobo juga telah dilatih selama dua hari untuk mendampingi siswa di kelas. Poin penting bagi guru adalah mampu mengoperasikan dashboard dan mengunggah soal serta mengatur jalannya ujian, seperti menyediakan token dan mampu memahami analisis butir soal. Baca Juga Belum Diresmikan, Gedung 8 Lantai RSUD Tidar Mulai Difungsikan “Pada dasarnya kita ingin Safety internet go to madrasah dan kami dari Indonesian digital school foundation berharap ini bisa berhasil di Wonosobo, yang mungkin akan diujicobakan selama enam sampai 12 bulan mendatang. Tidak sampai 5 menit, para siswa sudah paham instruksi saya dan tadi kita langsung ujicobakan tanpa ada pelatihan untuk siswa. Karena mereka biasa pegang smartphone dan hal seperti mengakses laman web, memasukan token, dan menjawab soal seperti ini sangat mudah bagi mereka. Meski di sekolah offline di rumah bisa online,” katanya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: